Bicara

"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan." Begitulah Rasulullah SAW menggambarkan kepribadian Siti Khadijjah r.a.,istri pertamanya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan diri berkorban demi kejayaan Islam.

9/03/2006

"SAYA BERSAMAMU SAYANG"

Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan.
Mereka adalah pasangan yg saling mencintai dan anak itu adalah buah
hati mereka. Saat anak tersebut berumur dua tahun, suatu pagi si ayah
melihat sebotol obat yg terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka
dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya di lemari.
Istrinya, karena kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal
tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena
tertarik dengan warna obat tersebut lalu si anak memakannya semua.
Obat tersebut adalah obat yg keras yg bahkan untuk orang dewasa pun
hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri segera membawa si anak ke
rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong. sang istri ngeri
membayangkan bagaimana dia harus menghadapi suaminya.

Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat anaknya yang
telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 kata.

PERTANYAAN :
1. Apa 3 kata itu?
2. Apa makna cerita ini?

JAWABAN:

Sang Suami hanya mengatakan "SAYA BERSAMAMU SAYANG"

Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang
proaktif. Si anak sudah meninggal, tidak bisa dihidupkan kembali.
Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri. lagipula
seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan menyimpan botol
tersebut maka hal ini tdk akan terjadi.

Tidak ada yg perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata
wayangnya. Apa yg si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari
sang suami dan itulah yg diberikan suaminya sekarang.

Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini
maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini.

"Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil"

Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutanmu. Kamu
akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kau
bayangkan.

MORAL CERITA

Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang waktu hanya untuk
mencari kesalahan org lain atau siapa yg salah dalam sebuah hubungan
atau dalam pekerjaan atau dengan org yg kita kenal. hal ini akan
membuat kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antar manusia.

Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutanmu. Kamu
akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kau
bayangkan.

---------------------------------

TENTANG KITA

Musuh utama manusia adalah dirinya sendiri
Kegagalan terutama manusia adalah kesombongan
Kebodohan terutama manusia adalah sifat menipu
Kesedihan terutama manusia adalah iri hati
Kesalahan terutama manusia adalah mencampakkan dirinya dan orang lain
Sifat manusia yang terkasih adalah rendah hati
Sifat manusia yang paling diuji adalah semangat dan keuletannya
Kehancuran terbesar manusia adalah rasa keputusasaan
Harta terutama manusia adalah kesehatan
Hutang terbesar manusia adalah hutang budi
Hadiah terutama manusia adalah sifat lapang dada dan mau memaafkan
Kekurangan terbesar manusia adalah sifat berkeluh kesah dan tidak
memiliki kebijaksanaan
Ketenteraman dan kedamaian terutama manusia adalah suka berdana dan
beramal

"Segala pekerjaan mudah untuk dilakukan kecuali satu hal ......
memahami orang lain dan menerima keberadaannya tanpa mempersoalkan
"kekurangannya"

"Sebagaimana diri kita, demikian pula makhluh lain, sebagaimana
makhluk lain, demikian pula iri kita. Dengan memikirkan mereka,
dengan membandingkan mereka, tidak seharusnya kita saling berselisih,
bertengkar dan membunuh atau menyebabkan hal itu."

"Kulihat saudaraku dengan mikroskop kritik dan kubilang sungguh jahat
saudaraku itu, kulihat lagi ia dengan teleskop hina dan kubilang
alangkah kecilnya ia, kemudian kupandang ia dengan cermin kebenaran,
alangkah miripnya ia dengan aku".

0 Comments:

Post a Comment

<< Home