Bicara

"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan." Begitulah Rasulullah SAW menggambarkan kepribadian Siti Khadijjah r.a.,istri pertamanya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan diri berkorban demi kejayaan Islam.

9/03/2006

Mengingat Bahan Bicara

Dari materi oleh:
Lenny Laskowski
Ljlseminars

Ada banyak cara untuk bisa mengingat bahan bicara. Setidaknya, empat
cara berikut ini adalah cara yang paling umum dilakukan oleh banyak
pembicara publik. Anda pilih sendiri mau yang mana, akan tetapi
ingatlah bahwa beberapa cara ternyata merupakan cara yang salah.

Anda bisa mengingat bahan bicara dengan:

- Menghafal;
- Membaca sepenuhnya;
- Menggunakan catatan;
- menggunakan alat bantu visual.

MENGHAFAL

Inilah cara yang paling buruk menurut para pakar public speaking.
Mengapa? Karena dengan menghafal, Anda akan disibukkan oleh berabgai
kata atau kalimat, dan bukan ide yang ada di belakangnya. Padahal,
apa yang penting adalah idenya, dan bukan kata atau kalimatnya. Cara
ini menjadi cara terburuk untuk mengingat bahan bicara, karena Anda
akan:

- Kehilangan ide di belakang setiap kata dan kalimat;
- Kehilangan infleksi suara (penekanan kata) yang normal dan alamiah;
- Menciptakan mental block di mana audience Anda akan melihat orang
yang sedang mengingat-ingat sesuatu, bukan orang yang sedang
berbicara kepada mereka;
- Lupa. Ini PASTI terjadi, persoalannya hanyalah KAPAN!

MEMBACA TOTAL

Apa yang paling dibenci oleh audience Anda? Seorang pembicara yang
membaca bicaranya! Mereka akan berkata, "Kalo ngebaca sih, Gua juga
bisa!"

Ini juga merupakan cara yang buruk untuk mengingat bahan bicara
karena Anda akan:

- Kehilangan ide di belakang setiap kata dan kalimat;
- Kehilangan infleksi suara yang normal dan alamiah;
- Kehilangan 'pause' yang merupakan alat powerful dalam berbicara;
- Kehilangan kontak mata sebagai elemen penting dalam berbicara;
- Kehilangan 'bicara' itu sendiri, karena biasanya bahasa tulisan
berbeda dari bahasa lisan.

Anda akan terjebak dalam model bahasa yang 'tinggi', rumit atau
terlalu teknis. Efeknya, Anda akan kesulitan membacanya. Dan lebih
parah lagi, audience Anda akan jauh lebih sulit mendengarkanya.

Apa yang Anda ciptakan, hanyalah sedikit pergerakan, sedikit energi
dan sedikit daya tarik.

Anda mungkin terjebak dalam pola dan kebiasaan ini, karena tidak
berani mencoba cara lain yang lebih baik. Maka tipsnya; paksakan saja!

Catatan: Memang ada saatnya Anda harus membaca. Misalnya untuk
kutipan ayat hukum atau kebijakan yang resmi sifatnya. Atau, jika
batasan waktu Anda memang sangat ketat.

Jika memang harus membaca, ikuti tips ini:

- Jaga infleksi suara agar tetap alamiah dan normal;
- Jaga 'pause' agar alamiah dan normal;
- Jaga agar suara Anda tetap sama dengan berbicara tanpa membaca;
- Jaga agar gesture atau bahasa tubuh Anda tetap alamiah dan normal;
- Jaga agar kontak mata Anda tetap efektif dan efisien;
- Latih dengan mengucapkannya keras-keras. Ini akan mendekatkan Anda
kepada gaya bicara Anda yang alamiah;
- Saat menuliskannya, tulislah sejalan dengan bagaimana Anda akan
mengucapkannya;
- Tulislah dengan dobel spasi atau lebih. Sisipkan petunjuk bahasa
tubuh di bawah setiap baris;
- Jangan tulis dalam huruf besar semua, karena Anda akan lebih sulit
membacanya;
- Tulislah dengan paragraf pendek;
- Jika lebih dari satu halaman, jangan pecah satu pokok pikiran ke
dua halaman yang berbeda;
- Jangan gunakan klip untuk menyatukannya;
- Nomori skrip bicara Anda. Saat akan berganti halaman, cukup geser
halaman yang sudah 'dibicarakan' ke samping, untuk melihat halaman
berikutnya. Cara ini akan meminimalisir kesan membaca Anda;
- Geser bersamaan dengan waktu 'pause' yang tepat. Saat itu, audience
Anda sedang mencerna sehingga tidak terlalu memperhatikan gerakan
Anda.

MENGGUNAKAN CATATAN

Inilah cara yang paling banyak dipilih oleh para pembicara. Inilah
cara pertengahan antara membaca dan berbicara. Infleksi suara yang
normal dan alamiah bisa tetap dicapai. Kontak mata tetap bisa efektif
dan efisien. Bahasa tubuh tetap bisa didemonstrasikan dengan enak
terlihat.

Perhatikan hal ini:

- Jika catatan Anda letakkan di podium atau meja, Anda tidak bisa
bergerak menjauhinya;
- Jika catatan Anda pegang di tangan, Anda tidak bisa berbahasa tubuh
dengan leluasa.

Tips untuk menggunakan catatan:

- Catat informasi yang penting saja. Kutipan, statistik, daftar atau
angka;
- Masukkan hanya 'pemicu' ide, paragraf atau kalimat;
- Jangan catat teks atau paragraf yang akan Anda ucapkan;
- Nomori lembar catatan Anda (ini PENTING!);
- Sesekali bergeraklah dengan normal, tidak usah takut menjauhi
podium atau meja;
- Jaga agar tidak terlalu banyak membaca;
- Latihlah bicara Anda dengan memvisualisasikan sesi bicara.

MENGGUNAKAN ALAT BANTU VISUAL

Slide Anda bisa membantu. Judul dan sub judul di slide Anda bisa
mengingatkan Anda tentang suatu ide atau pokok bahasan. Berlatihlah
membuat alat bantu visual yang baik, menarik dan membantu, tapi tidak
menggantikan Anda sebagai pembicara.

Keuntungan menggunakan alat bantu visual:

- Anda tidak perlu khawatir tentang kelanjutan bicara Anda. Apa yang
akan Anda bicarakan lebih lanjut sudah ada di sana. Apa yang Anda
perlukan hanyalah kalimat transisi yang baik dan mulus;
- Anda bisa bergerak dengan lebih leluasa. Pergerakan Anda akan
memaksa audience mengikuti pembicaraan Anda;
- Anda bisa tetap melakukan kontak mata dengan alamiah dan normal;
- Anda tetap bisa bicara sesuai dengan track dan alur pemikiran yang
telah Anda rencanakan;

Catatan: Selalulah memperkenalkan alat bantu visual Anda sebelum
mulai membahas isinya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home