Bicara

"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan." Begitulah Rasulullah SAW menggambarkan kepribadian Siti Khadijjah r.a.,istri pertamanya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan diri berkorban demi kejayaan Islam.

9/03/2006

Walk Your Talk

Dari materi oleh:
Azim Jamal, Penulis:
"The Corporate Sufi"
"Seven Steps to Lasting Happiness"
"The Power of Giving"

WALK THE TALK

Apa artinya "walk the talk"? Secara sederhana, frasa ini berarti
"kerjakanlah apa yang Anda katakan." Pendek, akan tetapi sangat
berarti bagi diri Anda.

Ya, sudah semestinya Anda melakukan apa yang Anda katakan. Terlebih
lagi, apa yang Anda katakan pada orang lain. Ini bukan perkara mudah,
dan dalam banyak kasus, Anda mungkin sangat jarang bisa mencapai
tingkat korelasi 1, antara yang Anda katakan dan Anda kerjakan.
Namun demikian, orientasi ini adalah orientasi yang abadi.
Konsistensinya mungkin rendah, mungkin juga tinggi.

Dalam situasi apapun, cobalah untuk selalu mengerjakan apa yang Anda
katakan.

Sebagai profesional yang berbicara, Anda diberi privilege untuk
mengelola suatu arena, yang bisa membuat perubahan positif dalam
kehidupan orang lain. Agar profesi ini bisa Anda jalani dengan
efektif, Anda perlu "hidup" di dalam kata-kata Anda. Dengan itu, Anda
akan bisa berbicara dengan utuh tentang segala sesuatunya.

Bahwa seorang profesional seperti Anda haruslah memiliki keahlian,
adalah sesuatu yang sudah given. Selanjutnya, hal-hal berikut inilah
yang menjadi tolok ukur untuk menilai kualifikasi Anda sebagai
seorang pembicara:

1. Otoritas yang diakui;
2. Pendidik dan interpreter;
3. Kontribusi di bidangnya;
4. Dicari atau dikehendaki oleh pihak lain;
5. Konselor dan mentor;
6. Konsisten;
7. Diterima publik;
8. Pengembangan seumur hidup;
9. Orientasi pada jasa;
10. Karakter dan etika.

Kehebatan Anda dalam membujuk orang lain, tak hanya datang dari
keahlian Anda, akan tetapi juga dari hidupnya Anda di dalam kata-kata
Anda.

Berkaitan dengan itu, ada beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda
mengenali dan mengetahui posisi diri Anda saat ini:

- Apakah Anda mengetahui MENGAPA Anda berbicara tentang topik ini?
- Apakah Anda HIDUP di dalam kata-kata Anda sebelum Anda
menjadikannya bahan bicara?
- Apakah Anda memiliki rasa MAWAS DIRI di tingkat yang paling dalam?

MENGAPA

Kejelasan membawa kekuatan. Saat Anda memiliki kejelasan tentang apa
yang akan Anda bicarakan, Anda akan mencapai fokus yang mengarah pada
keahlian. Saat itulah, Anda bisa mendefinisikan misi Anda sebagai
pembicara.

Pernyataan misi itu mengungkapkan tentang siapa Anda nantinya, dan
kontribusi apa yang akan Anda berikan kepada lingkungan di sekitar
Anda. Pernyataan itu juga mengklarifikasi nilai dan prinsip yang
menjadi panduan dari tindakan Anda. Pernyataan itu juga harus bisa
memotivasi dan memberi energi kepada diri sendiri, dan menjadi arahan
dalam aktivitas profesional Anda.

Saat Anda sudah jelas tentang MENGAPA, Anda akan tetap memiliki daya
tarik saat segala hal menjadi lebih berat dari biasanya. Anda akan
menjadi pembicara yang istimewa.

HIDUP

Pembicara yang punya kekuatan, hidup dan bernafas di dalam kata-
katanya. Saat Anda berjalan, tidur, hidup dan bernafas, Anda
berbicara langsung dari hati. Dan bila Anda berbicara dari
hati, kata-kata Anda akan merasuk langsung ke hati audience Anda.

Jika Anda hanya berbicara dengan mulut Anda, tanpa emosi dan
keyakinan, maka kata-kata Anda bahkan tidak akan mampu masuk ke
lubang telinga mereka. Kekuatan yang nyata dihasilkan dari
tingkat keyakinan Anda. Itu artinya, bicaralah dari hati.

Perilaku Anda di luar sesi bicara, mengindikasikan ketulusan dan
koneksitas dari segala pesan Anda. Saat Anda hidup bersanding
harmonis dengan pesan-pesan Anda, maka getaran, energi, mood dan aura
Anda akan merefleksikan semua itu ke lingkungan Anda.

MAWAS DIRI

Mawas diri tentang apa yang Anda bicarakan, akan melahirkan
komunikasi yang efektif. Ini, berkaitan dengan motivasi, tindakan,
dan respon Anda sehari-hari dalam segala aktivitas. Dan ini, akan
memberi Anda kemampuan untuk menemukan kesenjangan, antara apa yang
Anda inginkan dan apa yang sesungguhnya Anda jalani.

Cobalah untuk melakukan evaluasi secara rutin. Ini akan membantu Anda
mencapai kondisi mawas diri sampai ke tingkat yang terdalam. Ini juga
akan menjaga agar ego Anda selalu mengalami cek dan ricek, dan pada
saat yang sama akan mendorong Anda untuk mengembangkan rasa percaya
diri dan kebanggaan yang positif.

Gunakan evaluasi itu untuk mengevolusi bicara Anda. Dengan merekam
pikiran, perasaan, pergulatan, kemenangan, pencapaian dan berbagai
kekalahan, Anda akan dapat menggunakannya untuk merengkuh kekuatan
terbesar dalam berkomunikasi.

Capailah kejelasan dalam misi. Hiduplah setiap hari di dalam kata-
kata Anda. Milikilah kesadaran di tingkat tertinggi. Maka, jadilah
pembicara yang hebat.

Tips ini adalah tips ke-100. Kita anggap saja ini adalah angka
istimewa dalam proses pembelajaran kita. Sebuah titik dan tonggak, di
mana kita mulai mengevaluasi proses pembelajaran yang telah kita
jalani.

Tentunya, kita semua belumlah sempurna sebagai pembicara. Kita masih
belajar. Masih banyak karakter dan kriteria yang harus terus kita
latih dan kita kembangkan. Dalam pada itu, segala kekurangan dan
kesalahan hendaknya dimaafkan. Oleh diri sendiri, dan oleh sesama
kita.

Maklumi itu, dan teruslah belajar.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home