Bicara

"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan." Begitulah Rasulullah SAW menggambarkan kepribadian Siti Khadijjah r.a.,istri pertamanya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan diri berkorban demi kejayaan Islam.

9/03/2006

Komunikasi Lewat Dialog

Terjemahan bebas dari materi oleh:
Robert Rosell

Komunikasi dan berkomunikasi itu punya banyak kendala. Kendala ini
biasa disebut dengan noise atau distorsi. Penyebabnya ada bermacam-
macam. Ada yang teknis dan ada yang non teknis. Berapa sering Anda
mencoba berkomunikasi dan terkendala oleh hal-hal yang non teknis
seperti ini?

- Etnis;
- Ras;
- Gender;
- Generasi;
- Agama;
- Pangkat atau status;
- Kelompok atau golongan;
- Kesenjangan usia; dan sebagainya.

Semua itu, bisa mengganggu komunikasi Anda.

Jika Anda seperti para praktisi HR alias Human Resources atau menjadi
trainer profesional, Anda pasti bisa memahami bahwa aspek demografi
di dalam perusahaan terus berubah dan berkembang. Perubahan ini akan
menghasilkan berbagai tantangan baru dalam mencapai efektifitas
kolaborasi dan komunikasi secara internal di dalam perusahaan atau
organisasi.

Inilah tantangan terbesar orang-orang yang bergerak di dunia human
resources alias HR. Mereka harus siap dengan semua jawaban atas
setiap pertanyaan yang muncul dari kendala-kendala di atas. Dan
kegagalan dalam mengatasi semua kendala itu, adalah kemunduran
dalam budaya dan profitabilitas perusahaan.

Bagaimana menjembatani semua perbedaan persepsi di atas?

Jawabannya ada pada keahlian yang sudah berumur tua tapi sempat
dilupakan oleh manusia, yaitu dialog. Dan dialog, menjadi alat
terbaik yang bisa membantu Anda, manakala Anda menghadapi kendala
komunikasi.

Dialog itu penemuan purbakala. Berabad-abad lamanya ia dilupakan oleh
berbagai peradaban. Sampai kemudian, ia 'ditemukan kembali' oleh
David Bohm, seorang ahli fisika di London University. Dan kini,
dialog mendapat pengakuan kembali sebagai harta yang tak ternilai
harganya.

DIALOG BUKAN PERCAKAPAN

Dialog bukanlah percakapan, sebab ada aturan khusus di dalam dialog,
yang tidak digunakan dalam percakapan yang biasa.

DIALOG BUKAN NEGOSIASI

Sebab Anda tidak sedang mencoba mencapai secara langsung, keputusan
atau kesepahaman tertentu dengan lawan bicara Anda.

DIALOG BUKAN DEBAT

Di dalam debat, setiap pihak yang berdebat meyakini bahwa posisinya
adalah benar. Artinya, posisi lawan bicara adalah salah. Di dalam
dialog, setiap pihak yang terlibat akan menerima informasi yang
berharga dan pada saat yang sama, sama-sama mencoba memahami posisi
lawan bicara.

Di dalam debat, Anda mendengar dan mencari, apa-apa yang salah dari
argumentasi lawan bicara Anda. Dengan begitu Anda berkeinginan untuk
mengkonternya dan menunjukkan betapa benarnya posisi Anda. Di dalam
dialog, Anda harus mendengar apa yang benar dari argumentasi lawan
bicara Anda, untuk lebih memahami dan mengerti posisinya. Lebih jauh
lagi, Anda mencari tahu apa-apa yang bisa Anda pelajari dari
perspektif yang berbeda.

Di dalam debat, Anda mempertahankan sudut pandang Anda sendiri, dan
mengkritisi sudut pandang lawan bicara. Di dalam dialog, Anda menguji
semua sudut pandang -- sudut Anda dan sudut lawan bicara Anda, untuk
mencari tahu apa yang bisa Anda berdua pelajari. Anda menunda
'penghakiman' Anda, dan mencoba melihat segala sesuatu dengan cara
yang baru.

Di dalam debat, tujuan Anda adalah menang. Di dalam dialog, tidak ada
yang menang dan tidak ada yang kalah. Sasarannya adalah saling
mengerti.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home